Jelaskan faktor-faktor yang mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Aceh!
Bagi kamu yang mencari namun belum juga mendapatkan jawaban yang benar, dari persoalan tentang Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan memberikan jawaban dan juga pembahasan tepat untuk persoalan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh. Untuk itu sekali lagi saya sarankan untuk menyimak jawaban yang seperti dibawah ini, agar dilain hari, kalau ada pertanyaan tentang yang mirip kamu dapat mengerjakannya dengan sempurna.
Jawaban
faktor umum runtuhnya Kerajaan Aceh adalah pemimpin yang tidak cakap, perpecahan internal kerajaan, dan lepasnya wilayah kekuasaan. Sedangkan faktor khususnya adalah perang antara Belanda dan Aceh pada 1873-1903.
Pembahasan: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Hal ini ditandai dengan perluasan wilayah dan perkembangan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, lambat laun Kerajaan Aceh mengalami kemunduran. Terdapat beberapa faktor umum di balik kemunduran Kerajaan Aceh. Pertama, tidak adanya pemimpin yang cakap setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda. Kedua, terjadi perpecahan internal antara kaum bangsawan kerajaan dengan kaum agama. Ketiga, banyak wilayah yang memisahkan diri, termasuk Johor, Pahang, Perlak, Minangkabau, Siak, dan lainnya. Selain faktor-faktor umum di atas, terdapat pula faktor khusus yang mendorong keruntuhan Kerajaan Aceh. Pada tahun 1873, Kerajaan Aceh mulai berperang dengan Belanda. Meskipun telah berjuang selama 30 tahun, akhirnya Kerajaan Aceh menyerah kepada Belanda.
Dengan demikian, faktor umum runtuhnya Kerajaan Aceh adalah pemimpin yang tidak cakap, perpecahan internal kerajaan, dan lepasnya wilayah kekuasaan. Sedangkan faktor khususnya adalah perang antara Belanda dan Aceh pada 1873-1903.
Kakak berharap semoga jawaban dari pertanyaan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh diatas dapat meringakan adik-adik mengerjakan soal dengan sempurna.