Kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 1-5.
Tidak
Tidak semua orang memiliki kesempatan bilang tidak. Apalagi Sami. Dua puluh tahun ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Kobot, orang terkaya di kotanya. Kata “tidak”, seperti sudah terlepas dari perbendaharaan Sami.
Setiap hari ia melayani keluarga pedagang yang sukses itu. Mereka memperlakukannya dengan baik. Pendapatannya cukup. Untuk makan, menyekolahkan anak, dan sedikit senang-senang. Tetapi justru itu menyebabkan ia bertambah jauh dari kata tidak. Seluruh hidupnya sudah diatur oleh Kobot.
Sami tak perlu lagi berpikir. Kalau harga-harga kebutuhan naik, ia tinggal bersabar saja menunggu. Keluarga Kobot akan mengerti, lalu memberikannya kenaikan atau hadiah-hadiah untuk mengganjal. Pada hari raya atau awal tahun pergantian pelajaran, Sami juga tinggal menunggu hadiah-hadiah untuk mengongkosi sekolah dan keperluan keluarga yang lain.
Hidup Sami cukup. Ia tinggal memperhatikan tugas-tugasnya, merawat supaya rumah tetap bersih. Menyediakan segala keperluan kalau ada tamu. Ia bertanggung jawab atas segala keselamatan di dalam rumah. Ia mendapat kebebasan untuk melakukan apa saja sesuai dengan tugas-tugasnya. Tetapi dengan begitu sekaligus ia juga sama sekali tidak muncul setiap hari karena sudah menjadi bagian dari siang di dalam rumah itu.
Karena Sami sepanjang hari berada di dalam rumah Kobot, Sami tidak pernah benar-benar hadir di rumahnya sendiri. Malam ia duduk bersama keluarga menonton televisi. Kadang-kadang ikut ngobrol di dalam gang bersama tetangga. Seringkali ikut menghadiri rapat pemilihan RT. Sekali-kali keluar kerja bakti. Nimbrung satu dua kalimat kalau ada orang berembuk. Tetapi ia tidak pernah sampai pada soal memutuskan ya atau tidak. Ia lebih banyak ikut suara terbanyak. Ia sudah terbiasa ikut saja. Yang jelas pasang surut di dalam kehidupan sama sekali tidak pernah memengaruhi nasibnya.
(Sumber: Putu Wijaya, “Tidak” dalam Zig Zag Kumpulan Cerpen, Jakarta, Pustaka Firdaus, 2003)
Tentukan penokohan dalam kutipan cerpen tersebut!
Adik-adik yang mendapatkan masalah pertanyaan Tentukan Penokohan Dalam Kutipan Cerpen Tersebut, lebih tepat adik-adik bisa mencatatnya ataupun bisa bookmark artikel yang tersedia, supaya nanti jika ada pertanyaan tentang yang serupa, adik-adik mampu mengerjakan dengan sempurna dan tentu saja akan dapat mendapat nilai yang lebih baik. Oleh sebab itu itu silahkan memperhatikan hasil dan pembahasan Tentukan Penokohan Dalam Kutipan Cerpen Tersebut yang bisa Kamu lihat dibawah ini.
Jawaban
penokohan dalam kutipan cerpen tersebut adalah Sami memiliki penokohan telaten, pasrah dan tidak pernah berusaha lebih keras, serta Kobot memiliki penokohan baik hati, pengertian dan tidak pelit.
Pembahasan: Tentukan Penokohan Dalam Kutipan Cerpen Tersebut
Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra fiksi atau karya sastra yang isinya bukan kejadian nyata tapi hanya buatan pengarang. Cerpen ditulis secara singkat, padat, jelas, dan langsung pada inti cerita dengan menggunakan gaya bahasa naratif. Cerpen seperti cerita lainnya memiliki unsur intrinsik, salah satunya yaitu tokoh dan penokohan.
Tokoh adalah seseorang yang memerankan cerita. Penokohan sama dengan watak. Watak adalah gambaran seorang tokoh pada suatu cerita.
Berikut adalah analisis terhadap penokohan yang ada dalam kutipan cerpen di atas:
Sami memiliki watak telaten, pasrah, tidak pernah berusaha lebih keras. Watak telaten ditunjukkan dari kutipan, “Setiap hari ia melayani keluarga pedagang yang sukses itu.” Watak pasrah ditunjukkan dari kutipan, “Ia sudah terbiasa untuk ikut saja.” Watak tidak pernah berusaha lebih keras ditunjukkan dengan kutipan, “Pada hari raya atau awal tahun pergantian pelajaran, Sami juga tinggal menunggu hadiah-hadiah untuk mengongkosi sekolah dan keperluan keluarga yang lain.”.
Kobot memiliki watak baik hati, pengertian dan tidak pelit. Watak Kobot tersebut dapat diketahui dari kutipan, “Kalau harga-harga kebutuhan naik, ia tinggal bersabar saja menunggu. Keluarga Kobot akan mengerti, lalu memberikannya kenaikan atau hadiah-hadiah untuk mengganjal.”
Dengan demikian, penokohan dalam kutipan cerpen tersebut adalah Sami memiliki penokohan telaten, pasrah dan tidak pernah berusaha lebih keras, serta Kobot memiliki penokohan baik hati, pengertian dan tidak pelit.
Jalan keluar dari persoalan Tentukan Penokohan Dalam Kutipan Cerpen Tersebut diatas, Semoga dapat menambah ilmu adik-adik semua.