Jelaskan latar belakang perang melawan sang tirani …
Bagi kamu yang belajar namun belum juga menemukan jawaban yang benar, dari persoalan Perang Melawan Sang Tirani oleh sebab itu pada kesempatan ini saya akan memberi jawaban dan pembahasan tepat untuk pertanyaan Perang Melawan Sang Tirani. Untuk itu sekali lagi kakak sarankan untuk mengafal hasil yang seperti dibawah ini, supaya dilain hari, kalau ada persoalan tentang yang serupa kamu dapat mengerjakannya dengan sempurna.
Jawaban
latar belakang perang melawan sang tirani adalah banyaknya tindakan kesewenang-wenangan dari Jepang terhadap penduduk pribumi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Pembahasan: Perang Melawan Sang Tirani
Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubah menjadi sebuah kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah kolonial Belanda. Jepang seringkali bertindak sewenang-wenang. Pada masa pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan, ternyata hanya dipaksa untuk melayani para Kempetai (polisi militer Jepang). Para gadis dan perempuan itu disekap dalam kamp-kamp yang tertutup sebagai wanita penghibur. Kamp-kamp itu dapat ditemukan di Solo, Semarang, Jakarta, dan Sumatra Barat. Kondisi ini menambah deretan penderitaan rakyat di bawah kendali penjajahan Jepang. Oleh karena itu kemudian timbul berbagai perlawanan. Berikut tiga perlawanan rakyat Indonesia diberbagai daerah di Indonesia.
Perjuangan melawan Jepang di Aceh. Perlawanan rakyat Aceh terjadi di Cot Plieng. Perlawanan ini dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil. Peristiwa Ini berawal dari sikap tentara Jepang yang bertindak sewenang-wenang. Rakyat diperas dan ditindas. Jepang berusaha membujuk Teuku Abdul Jalil untuk berdamai. Namun, Teuku Abdul Jalil menolaknya. Akhirnya, pada 10 November 1942 Jepang menyerang Cot Plieng.
Perlawanan melawan Jepang di Singaparna. Perlawanan ini bermula dari paksaan Jepang melakukan Seikeirei, yakni penghormatan kepada kaisar Jepang. Penghormatan ini dilakukan dengan cara menghadap ke arah timur laut (Tokyo) dan membungkukkan badan, Cara ini dianggap oleh K.H Zaenal Mustofa sebagai tindakan musyrik (menyekutukan tuhan) karena melanggar ajaran agama Islam. Akibat penentangan itu, Jepang mengirim pasukan untuk menggempur Sukamanah. Akhirnya meletuslah pertempuran pada 25 Februari 1944 setelah shalat Jumat. K.H. Zaenal Mustofa berhasil ditangkap dan perlawanan berakhir.
Perlawanan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar. Pada mulanya, pasukan Peta bertugas mengawasi Romusha yang membuat pertahanan di daerah Pantai Blitar Selatan. Mereka melihat sendiri betapa berat pekerjaan romusha dan sengsara hidupnya ditambah lagi keadaan masyarakat yang sangat menderita, maka pada 14 Februari 1945 berkobarlah perlawanan Peta di Blitar. Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco, Muradi, Suparyono, dan Bundanco (komandan regu) Sunanto, Sudarmo, Halir Mangkudidjaya.
Dengan demikian, latar belakang perang melawan sang tirani adalah banyaknya tindakan kesewenang-wenangan dari Jepang terhadap penduduk pribumi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Saya berharap semoga jawaban dari persoalan Perang Melawan Sang Tirani diatas dapat membantu kamu mengerjakan soal dengan baik.