Sir Harry Darsono desainer Adibusana legendaris dari indonesia yang mendapat gelar Sir dari kerajaan inggris, bisa dikatakan menjadi keluarga dari kerajaan inggris. Sir Harry Darsono juga merasa kehilangan atas meninggalnya Ratu Elisabeth II.
Harry Darsono lahir di Mojokerto terhadap 15 Maret 1952. Di jaman kecilnya, putra Haji Darsono ini sempat dicap sebagai anak yang nakal, senang mengganggu dan juga keras kepala. Selain itu, Harry kecil sempat mengalami susah berkomunikasi agar orang-orang di sekitarnya jadi sulit tahu perihal apa yang dikatakan dan dipikirkannya. Harry mengidap masalah pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) yang membuatnya beberapa kali perlu terlihat masuk sekolah.[3] Karena ‘kekurangannya’ itu, Harry dimasukkan ke sekolah luar biasa di Surabaya oleh ke-2 orangtuanya. Di sekolah itu ia jadi belajar berkomunikasi bersama menggunakan bahasa isyarat.[4]
Sejak kecil, ia memiliki bakat seni menggambar. Saat duduk di bangku SMP, Harry dulu belajar musik di Amerika Serikat. Bagi Harry, musik yang ia pelajari hanya sebagai hobi saja. Harry Darsono terhitung dikenal ahli di dalam bermain piano. Ia dulu menempuh pendidikan di Paris Academy of Fashion, dan dilanjutkan ke Fashion Marchandising & Clothing Technology di London College of Fashion, Inggris terhadap th. 1972, dan berakhir di Psychology di Christchurch College, Oxford, Inggris, menggapai gelar Ph.D di dalam Humanistic Philosophy.
Setelah menyelesaikan studinya di Inggris, Harry kembali ke tanah air. Setibanya di Indonesia, ayahnya yang merupakan pemilik perusahaan rokok Surabaya yang memproses rokok brand Dji Sam Soe, Sampoerna, dan Wismilak menawarkannya untuk bekerja di perusahaannya layaknya kedelapan saudaranya yang lain. Namun tawaran itu tidak diterima Harry sebab ia jadi minat dan bakatnya bukan di daerah itu. Berbeda bersama kedelapan saudaranya yang lebih memilih bekerja di perusahaan ayahnya, ia lebih memilih untuk menjadi seorang perancang busana.
Namanya berganti menjadi Mercelino Dominicus Savio Harry Daroeharto Darsono, sehabis terhadap th. 1980, ia dibaptis untuk menjadi penganut Katolik Roma.